Senin, 28 Juni 2010

Kiat kiat menjaga kasih sayang di antara suami istri


1. Suami istri hendaknya saling memanggil dengan panggilan sayang yang disukai pasangannya.

2. Suami mempunyai kewajiban memberikan nafkah secara khusus untuk perawatan tubuh dan kecantikan istrinya (tentu sebatas kemampuan sang suami). Kalau nafkah untuk sandang, pangan dan papan memang sudah jelas kewajibannya.

3. Istri mesti menyambut suami dengan baik dan mesra saat pulang ke rumah. Jangan menyambut dengan cemberut atau ngambek.

4. Suami dan istri sharing membawa anak-anak ke tempat pengajian. Ini antitesis dari kebiasaan, bahwa hanya ibu-ibu yang sering direpotkan membawa anak, sementara para bapak “aman” dari gangguan anak-anak saat mengaji.

5. Kerjasama suami itu mencakup berbagai tugas rumah tangga. Tugas istri yang tak dapat diwakilkan itu prinsipnya adalah apa yang memang secara alami melekat pada seorang perempuan seperti hamil, mengandung, melahirkan dan menyusui. Di luar tugas itu suami bisa membantu dan mesti membantu saat dibutuhkan.

Ada sebuah rumus umum, bahwa keharmonisan itu kuncinya adalah pada hati yang tenteram. Adapun ketenteraman hati tak ada lagi kuncinya kecuali baiknya kita mengingat Allah (dzikrullah). Karenanya kunci utama menciptakan keharmonisan di dalam rumah tangga dekatnya kita dengan Allah SWT. (dalam Surat Ar-Rahman-menganalogikan keharmonisan dengan sikap-sikap suami istri yang memperhatikan “al-mizan” atau neraca keseimbangan dan keadilan yang Allah ajarkan.

Ditengah-tengah kegiatan dakwah dan kerja yang padat, keharmonisan hubungan suami istri memang diuji. Kesibukan yang tidak diimbangi dengan kestabilan hati dan pikiran akan membawa ketidakseimbangan dan ketidakharmonisan di rumah. Jika tidak ditangani dengan baik, bahtera rumah tangga akan karam/tenggelam saat diterpa ombak dan badai.

Karenanya perlu kita sering-sering mengikuti kegiatan-kegiatan semacam seminar, pengajian, pembinaan keluarga sakinah dll, karena hal itu merupakan suatu kebutuhan. Setidaknya dalam 2 jam acara ada kondisi dimana pasangan suami istri berkesempatan melakukan muhasabah(instropeksi) perjalanan keluarga masing-masing. Semoga sepulang dari seminar atau kegiatan semacamnya ada oleh-oleh yang berharga untuk menyegarkan komunikasi dan interaksi para suami istri ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar